AI Ancam hingga 40% Sektor Pekerjaan Yang Akan Terdampak !

foto : Unsplas.com

Jakarta, Morfotech Indonesia_Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, kehadiran kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan memberikan dampak signifikan terhadap dunia kerja.

Studi terbaru yang dilakukan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa hingga 40% pekerjaan di berbagai sektor dapat terancam akibat implementasi teknologi AI.

Dilansir cnbcindonesia.com (17/1/2024) “Widodo Budiharto selaku Guru Besar Kecerdasan Buatan di Binus University, menyatakan bahwa teknologi AI telah dimanfaatkan dunia global untuk membantu mendorong efisiensi dan produktivitas sehingga pertumbuhannya akan terus meningkat.”

Namun, dengan adanya AI juga diprediksi akan membawa pengaruh besar bagi dunia pekerja. Bagaimana tidak, AI akan menggantikan beberapa peran tenaga kerja, baik di industri, transportasi, hiburan bahkan pendidikan.

Hal tersebut terjadi karena AI di kembangkan untuk menghasilkan program komputer yang mampu meniru kecerdasan manusia. Bentuknya dapat berupa software atau bisa juga dimasukan pada mesin-mesin cerdas. Sehingga sangat mudah untuk AI masuk ke dalam segala bidang pekerjaan.

Ambil contoh penyiar stasiun TV berbasis AI yang dapat membaca teks berita, dengan intonasi suara dan ekspresi yang bagus. sehingga hal tersebut dapat terjadi, ungkap Widodo dalam siaran cnbcindonesia.com (17/1/2024).

Menurut laporan, sektor yang paling rentan terhadap pengaruh AI adalah sektor tertentu, yang melibatkan pekerjaan yang bersifat rutin dan dapat di otomatisasi. Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan tugas-tugas repetitif dan memiliki pola yang jelas adalah yang paling berisiko tergantikan oleh teknologi AI.

Berikut adalah tenaga kerja yang diperkirakan akan menjadi yang paling terdampak, diantaranya:

1. Sektor jasa dan manufaktur telah mengalami transformasi besar akibat otomatisasi yang didukung oleh AI. Pekerjaan rutin dan tugas yang membutuhkan pemrosesan data besar telah digantikan oleh sistem AI, menyebabkan peningkatan efisiensi dan produktivitas.

2. Industri finance juga merupakan salah satu sektor yang terdampak, dengan perusahaan menggunakan AI untuk analisis risiko, penilaian kredit, dan manajemen investasi. Ini mengubah cara keputusan keuangan diambil dan meningkatkan ketepatan prediksi. Meskipun AI memberikan keuntungan besar dalam otomatisasi tugas-tugas rutin, beberapa pekerjaan tradisional dapat terancam.

3. Pekerjaan yang sifatnya repetitif dan dapat di otomatisasi lebih rentan terhadap penggantian oleh teknologi AI. Sebaliknya, munculnya pekerjaan baru yang berkaitan dengan pengembangan, pemeliharaan, dan manajemen sistem AI menjadi tren positif.

4. Dalam sektor SDM, pekerjaan di bidang teknologi informasi dan ilmu data biasanya lebih terdampak. Pekerja yang memiliki keterampilan dalam pengembangan AI, pemrosesan bahasa alami, dan analisis data cenderung memiliki peluang lebih besar.

Penting untuk mencatat bahwa sementara beberapa pekerjaan mungkin tergantikan, namun perlu diingat bahwa teknologi AI juga menciptakan peluang baru dan memungkinkan perkembangan di berbagai sektor pekerjaan. Dengan pemahaman yang baik tentang perkembangan teknologi dan penyesuaian dalam keterampilan, pekerja dapat mengambil keuntungan dari transformasi ini untuk meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja yang berkembang.

Dengan perkembangan teknologi AI yang terus meningkat, adaptasi dan inovasi di dunia kerja menjadi kunci untuk menghindari dampak negatif. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pekerjaan yang lebih aman dan keterampilan yang relevan dengan masa depan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa juga untuk menyebarkan informasi dan wawasan dalam artikel ini ke teman-teman kalian, ya! Have a nice day (EP).

Butuh jasa Pembuatan aplikasi dan website hubungi: www.morfotech.id

Sumber:

Morfotechid - Morfotech Creative Team

Kamis, Januari 18, 2024 11:59 AM