Share :
clip icon

Pemerintah Akui Adanya Gangguan Pusat Data Nasional! Hacker Minta Tebusan Hingga 131 Miliar

Morfotech Indonesia
foto : by unsplash.com_Max Bender person standing near led sign, Rabu (26/6/2024)

Jakarta, Morfotech Indonesia_Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa Pusat Data Nasional (PDN) mengalami gangguan sementara akibat serangan ransomware yang diidentifikasi sebagai Brain Chiper. Serangan siber ini telah menyebabkan beberapa layanan publik terganggu, memaksa pemerintah untuk melakukan langkah-langkah darurat guna memulihkan sistem yang terkena dampak.


Brain Chiper, yang diketahui sebagai salah satu jenis ransomware berbahaya, telah mengenkripsi data penting di PDN dan pelaku serangan tersebut menuntut tebusan sebesar Rp 131 miliar. Meski permintaan tebusan tersebut tergolong sangat besar, pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memenuhi tuntutan tersebut dan lebih fokus pada upaya pemulihan.


Baca juga: Waspada Hacker! Serangan Ransomware Meningkat, Korban Terbanyak dari Sektor Ritel


Pada postingan Instagram Ditjen Imigrasi Kamis (20/6) menyampaikan bahwa ada serangan ke PDN yang mengakibatkan layanan keimigrasian terganggu. Saat ini sedang terjadi gangguan sistem pada Pusat Data Nasional (PDN) sehingga berdampak pada seluruh layanan keimigrasian," ucap Ditjen Imigrasi, dikutip news.detik.com (26/6)


Pemerintah meminta untuk masyarakat tetap tenang dan bersabar karena fokus utama saat ini yaitu memperbaiki sistem. Dan adanya permasalahan teknis yang menyebabkan terjadinya gangguan pada pusat data sedang ditangani.


Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto mengatakan "Kemungkinan ada permasalahan-permasalahan teknis yang kita juga ketahui jangan sampai terjadi di kemudian hari. Biasa kan, kalau peralatan-peralatan mesti ada kelemahannya yang perlu kita antisipasi, Mudah-mudahan tidak terjadi lagi, dan ini perlu di back up sebetulnya, ya. Itu mungkin terjadi pada back up datanya juga, yang jadi permasalahan," dikutip news.detik.com (26/6).


Dari pihak kepolisian masih mengumpulkan informasi terkait gangguan yang dialami Pusat Data Nasioanal (PDN) RI. 


Saat ini kita sedang bekerja sama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk mengumpulkan informasi apakah kendala teknis atau hal lain," Ucap Jenderal  Listyo Sigit di The Tribata, Jakarta Selatan, Senin (24/6).


"Jadi tentunya kita mengikuti setiap perkembangan, apalagi yang potensial itu muncul dari serangan ada beberapa sistem keamanan yang tentunya harus kita jalani dengan cara-cara salah satunya adalah bahwa sistem keamanan harus menggapai spesifikasi tertentu sehingga kemudian akan terjadi lebih aman, ungkap tambahannya


Baca juga: Mengenal Apa Itu Dark Web? Pengertian dan 7 Mitosnya


Dengan adanya kasus ini pemerintah menghimbau semua instansi dan perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat sistem keamanan siber mereka agar kejadian serupa tidak terulang.


Serangan ransomware Brain Chiper ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan siber yang kuat dan tangguh, terutama dalam era digital saat ini, di mana ketergantungan pada teknologi dan data semakin meningkat. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur keamanan siber dan memastikan perlindungan yang lebih baik terhadap aset digital negara.


Baca juga: Mengenal Ransomware: Ancaman Siber yang Merajalela 


Meskipun serangan ini menjadi tantangan besar, langkah cepat dan tepat yang diambil oleh pemerintah diharapkan dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan dan memastikan layanan publik dapat kembali berjalan normal dalam waktu dekat.


Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa juga untuk menyebarkan informasi dan wawasan dalam artikel ini ke teman-teman kalian ya! Have a nice day (EP)






Baca juga: Jokowi Beri Kritik Akibat Ada 27 Ribu Aplikasi Instansi

Butuh Jasa Pembuatan Aplikasi dan Website Hubungi: www.morfotech.id

Sumber:
Admin Morfotechid - Morfotech creative Team
Wednesday, June 26, 2024 10:35 AM
Logo Mogi