Bagikan :
clip icon

Teknologi Deepfake Disalahgunakan Untuk Sebar Foto Tak Senonoh

Morfotech Indonesia
foto : By Business Today_Startups and companies that are taking on the problem of deepfakes. (15/7/2024)

Jakarta, Morfotech Indonesia-Pengadilan Spanyol telah menjatuhkan hukuman satu tahun masa percobaan kepada 15 remaja yang terlibat dalam penyalahgunaan teknologi deepfake. Mereka menggunakan teknologi ini untuk membuat dan menyebarkan foto-foto tidak senonoh dari teman sekelas perempuan mereka. Insiden yang dilaporkan pada Juli 2023, hal ini telah memicu kekhawatiran luas tentang potensi penyalahgunaan deepfake dan dampaknya bagi para korban.


Menurut laporan dari Gizmochina yang dilansir oleh detikINET, kasus ini bermula di Almendralejo, Spanyol, ketika para orang tua menemukan gambar-gambar telanjang hasil editan photoshop dari anak perempuan mereka yang beredar di aplikasi percakapan sosial yaitu WhatsApp. 


Baca juga: Brain Chipher Beri Kunci Untuk Membuka Data PDNS 2


Foto-foto tersebut dihasilkan menggunakan teknologi deepfake, yang memungkinkan manipulasi wajah dan tubuh seseorang dalam foto atau video sehingga tampak nyata. Sehingga keluarga korban merasa terganggu dengan kejadian tersebut, dan melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian. 


Dengan sikap tanggap pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan terungkap bahwa pelaku penyebar foto-foto tersebut adalah remaja berusia 13-15 tahun. Setelah penyelidikan, pengadilan Badajoz di Spanyol menjatuhkan hukuman kepada pelaku dengan 20 dakwaan, yang paling utama yaitu karena menciptakan gambar pelecehan anak dan juga melanggar integritas moral korban. Dikutip inet.detik.com Senin (15/7/2024).


Pengadilan telah memutuskan bahwa setiap terdakwa akan menjalani masa percobaan satu tahun. Selain itu, mereka diwajibkan untuk berpartisipasi dalam program kesadaran gender dan kesetaraan, serta mengikuti kursus tentang penggunaan teknologi yang bertanggung jawab. Hukuman ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.

 

Baca juga: Ancaman Deepfake terhadap Proses e-KYC di Industri Perbankan


Para remaja yang terlibat dalam kasus ini menggunakan deepfake untuk mengedit wajah teman sekelas mereka ke tubuh orang lain dalam pose tidak senonoh. Tindakan ini tidak hanya melanggar privasi para korban tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Banyak dari korban melaporkan merasa malu, cemas, dan trauma akibat penyebaran foto-foto tersebut.


Kasus ini menjadi peringatan bagi banyak pihak tentang bahaya teknologi deepfake jika disalahgunakan. Penggunaan teknologi ini untuk tujuan yang merugikan orang lain dapat berdampak serius dan memerlukan tindakan hukum yang tegas. Selain itu, kasus ini juga menyoroti perlunya pendidikan yang lebih baik tentang etika digital dan penggunaan teknologi di kalangan remaja.


Hukuman satu tahun yang mengharuskan para korban untuk menjalani program kesadaran khusus untuk mencerminkan fokus yang semakin besar alam menangani penyalahgunaan teknologi dan dampaknya terhadap orang lain. Hal ini juga dilakukan karena hukum di Spanyol melindungi anak di bawah umur 14 tahun dari tuntutan pidana. Sehingga kasus anak di bawah umur sering dilimpahkan ke departemen perlindungan anak, yang mewajibkan partisipasi alam proses rehabilitasi.


Baca juga: Pemerintah Akui Adanya Gangguan Pusat Data Nasional! Hacker Minta Tebusan Hingga 131 Miliar


Untuk itu perlu lebih waspada lagi dengan langkah-langkah pencegahan yang lebih komprehensif juga diperlukan, termasuk peningkatan kesadaran tentang bahaya deepfake dan pentingnya melindungi privasi individu di era digital ini.


Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa juga untuk menyebarkan informasi dan wawasan dalam artikel ini ke teman-teman kalian, ya! Have a nice day (EP).






Baca juga: Hati-hati KTP Disalahgunakan Untuk Pinjol !

Butuh jasa pembuatan aplikasi dan website hubungi: www.morfotech.id

Sumber:
Admin Morfotechid - Morfotech creative Team
Senin, Juli 15, 2024 9:51 AM
Logo Mogi