Bagikan :
clip icon

Brain Chipher Beri Kunci Untuk Membuka Data PDNS 2

Morfotech Indonesia
foto : by unsplash.com_Arget, Selasa (9/7/2024)

Jakarta, Morfotech Indonesia-Deskripsi yang didapat dari kelompok ransomware Brain Cipher disebut belum bisa digunakan untuk membuka data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. 


Hal ini diungkapkan oleh Pratama Persadha, Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) "Belum (bisa buka data PDNS 2). Kuncinya belum bisa dipakai buka. Katanya sedang on process terus," ungkap Pratama berdasarkan informasi yang diterimanya pada Senin (8/7). Dikutip cnnindonesia.com


Baca juga: Dirjen Aptika Kominfo Mundur Dari Tanggung Jawab PDN


Brain Cipher, sebuah kelompok ransomware yang dikenal karena serangan siber mereka yang canggih, sebelumnya berhasil diidentifikasi dan dilacak oleh tim ahli keamanan siber


Sebelum Semuel Abrijani Pangerapan mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, ia mengaku bahwa kunci dari Brain Cipher belum dapat digunakan pada spesimen. 


"Iya dikasih download link untuk decryptor-nya. Tapi, sampai sekarang belum bisa dipakai" Ungkap tambahannya


Dan hingga saat ini pemerintah terus berusaha memperbaiki layanan publik yang terganggu usai diserang ransomware terhadap PDNS 2.


"Mendatangi semua tenant, tanya apakah punya backup data di kantor masing-masing. Terus bantu untuk me-live-kan lagi. Sambil segera memperbaiki sistem yang ada, perkuat keamanannya, Imigrasi saat ini bisa online lagi, bukan karena data PDNS sudah bisa di-recovery, tapi karena mereka punya backup data di servernya sendiri walaupun tidak lengkap, mereka melakukannya sendiri," ungkapnya dikutip cnnindonesia.com (9/7)


Baca juga: Kebocoran Data PDN 2021-2024 Diklaim Dijual di Forum Gelap


Dari pihak Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) belum merespons permintaan konfirmasi terkait masalah tersebut. 


Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 terkena serangan ransomware sejak 20 Juni dan hacker membuat data tersebut terkunci hingga tidak dapat diakses oleh pemiliknya. dan hacker juga meminta tebusan sebesar US$8 juta.


Dengan alih-alih untuk memulihkan data tersebut sekelompok Brain Cipher mengklaim peretas dengan membuka kunci gratis, dengan memberikan link download di situs gelap. 


Semuel mengatakan "Tadi malam kita mencoba di spesimen yang kita miliki itu bisa dibuka. Kita sudah coba di spesimen kita, memang berhasil dibuka," Kamis (4/7).


Pratama Persadha menambahkan "bahwa proses untuk membuka data tersebut terus berlanjut, dan pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Kami terus berusaha semaksimal mungkin dan bekerja sama dengan berbagai tim ahli untuk menemukan solusi yang tepat," ujarnya.


Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya meminta pemerintah tidak tergoda dengan tawaran yang diberikan oleh Brain Cipher karena dapat berpotensi penyusunan malware atau perangkat lunak jahat.


"Kalau Brain Cipher itu memberikan software-nya juga, dia berbaik hati membuatkannya, tapi kita sudah curiga. Mungkin saja dia menyelipkan (malware) juga bisa, jadi kita mesti hati-hati", ungkap Alfons Tanujaya i Jakarta, Selasa (2/7)


Baca juga: Pemerintah Akui Adanya Gangguan Pusat Data Nasional! Hacker Minta Tebusan Hingga 131 Miliar


Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan siber dan perlindungan terhadap data sensitif. Pemerintah diharapkan untuk terus meningkatkan sistem keamanan dan mengadopsi teknologi terkini guna mencegah serangan siber di masa mendatang.


Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat diimbau untuk mengikuti perkembangan berita melalui saluran resmi dan tetap waspada terhadap potensi ancaman siber lainnya.


Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa juga untuk menyebarkan informasi dan wawasan dalam artikel ini ke teman-teman kalian, ya! Have a nice day (EP).






Baca juga: Ancaman Deepfake terhadap Proses e-KYC di Industri Perbankan

Butuh jasa pembuatan aplikasi dan website hubungi: www.morfotech.id

Sumber:
Admin Morfotechid - Morfotech creative Team
Selasa, Juli 9, 2024 10:09 AM
Logo Mogi