Microsoft Perkenalkan Tool AI Baru yang Membuat Video Deepfake dari Foto
Jakarta, Morfotech Indonesia_ Microsoft Corporation mengumumkan peluncuran teknologi baru yang mengejutkan dalam bidang kecerdasan buatan. Tool AI terbaru mereka mampu membuat "Deepfake", diberi nama dengan VASA-1.
Visual Affective Skills Animator (VASA-1), mampu menghasilkan video deep fake yang realistis hanya dari sebuah foto. Deep fake Creator, yang dikembangkan oleh tim riset Microsoft AI, menggunakan algoritma canggih untuk memanipulasi gambar dan suara sehingga menciptakan video yang tampak dan terdengar seperti orang yang direkam dalam video tersebut.
Baca juga: Mark Zuckerberg Rencanakan Pengembangan Platform 'Android' untuk Perangkat Virtual Reality
Pada situs web VoxCeleb2 "Para peneliti melatih VASA-1 dengan data set VoxCeleb2 yang dibuat pada 2018 oleh tiga peneliti dari Universitas Oxford. Data set tersebut berisi "lebih dari 1 juta ucapan dari 6.112 selebritas". Dikutip kompas.com, Rabu, (24/04/2024).
Metode animasi ucapan secara signifikan sudah mampu menggulingi metode aslinya, dari ekspresi dan efisiensi berkat pengujian yang ekstensif. Microsoft juga mengatakan bahwa metode tersebut tidak hanya menghasilkan kualitas video tinggi, namun dilengkapi juga dengan dinamika kepala dan wajah yang realistis serta mendukung video yang beresolusi 512 x 512 secara online hingga 40 fps.
Teknologi ini menggabungkan elemen-elemen dari pembelajaran mesin, pengolahan citra, dan sintesis suara untuk menciptakan ilusi visual dan auditif yang sangat meyakinkan hingga meningkatkan kesetaraan pendidikan dan aksesibilitas bagi banyak individu.
Baca juga: WhatsApp Update 3 Tampilan Terbarunya !
Dengan begitu Microsoft juga menyadari bahwa teknologi saat ini rentan untuk disalahgunakan, oleh sebab itu Microsoft menegaskan secara tertulis pada lamannya, demi keamanan pengguna teknologi.
Dalam pernyataan, Microsoft pada laman resminya "Kami menentang perilaku apapun untuk membuat konten yang menipu atau membahayakan orang sungguhan, dan tertarik untuk menerapkan teknik kami untuk mengembangkan deteksi pemalsuan”. Dikutip kompas.com (24/4).
Meskipun teknologi deepfake telah mendapatkan perhatian negatif karena potensi penyalahgunaannya dalam pemalsuan video dan penipuan, Microsoft menegaskan bahwa pengembangan Deepfake Creator didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang ketat. Mereka menyatakan bahwa tujuan utama dari alat ini adalah untuk memungkinkan kemajuan dalam bidang kreativitas digital, animasi, dan produksi film.
Baca juga: Kominfo Akan Blokir Game Bermuatan Kekerasan
Namun demikian, kekhawatiran tentang penyalahgunaan tetap ada. Deepfake Creator dapat memberikan kesempatan bagi individu atau kelompok untuk membuat konten yang menyesatkan atau merugikan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa juga untuk menyebarkan informasi dan wawasan dalam artikel ini ke teman-teman kalian, ya! Have a nice day (EP).
Baca juga: 5 Cara Mengetahui Keaslian Aplikasi Palsu atau Tidak di Google Play Store
Butuh jasa Pembuatan aplikasi dan website hubungi: www.morfotech.id